Minggu, 28 Mei 2017

Tags

Dari Kerajinan Logam, Ibu Mimik Sriningsih, 42, mampu menggaji 60 karyawan per bulan


Sudah 20 tahun lebih, Ibu Mimik Sriningsih, 42, menjadi wanita karir yang bergerak dalam bidang kerajinan logam. Tidak main-main, produk olahannya telah dipasarkan sampai ke negeri Belanda, Singapura, Malaysia, Inggris dan Negara Paman Sam, Amerika Serikat.

UNIK, tentunya sebuah kata yang wajib dinyatakan oleh setiap konsumen ketika sempat memperhatikan hasil produk kreasi nya. Aneka barang seni berbahan baku logam, aluminium, kuningan, dan tembaga mampu dirubahnya menjadi lampu hias hingga patung. Pokoknya, di Boyolali itu memang kemampuan para pengrajinnya untuk membuat hasil kerajinan dari logam sudah diwariskan secara turun temurun.

Dengan modal awal saat itu, kurang dari Rp. 10 juta, Ibu Mimik muda tidak selekasnya mendapatkan rekan kerja yang mumpuni. Jadi dia harus mencari sendiri, bahkan setelah itu, “Lima orang itu kemudian saya ajarkan, bagaimana cara supaya bisa membuat berbagai macam barang dengan kuningan. Tidak mudah memang, tapi saya terus latih mereka,” Jelasnya kepada Harian Detik (12/10/2016).

Tidak lama berselang, pesanan pertama datang, yakni membuat patung berukuran besar dan proses kerjanya harus dilakukan di Magelang. Berdasarkan kesuksesan akan langkah awal, Ibu Mimik semakin lebih percaya diri dalam mempromosikan hasil kreasinya. Strategi penjualan yang dilakukan saat itu melalui media online, serta dari mulut ke mulut, dan juga, pola promosi pada berbagai pameran yang diikuti..

Ia sering juga bertindak langsung sebagai pengontrol kualitas. Secara sabar ia memberikan pengarahan kepada tiap pekerjanya. Padahal membuat kreasi dari logam bukanlah hal yang mudah, karena memiliki tingkat kerumitan tersendiri. Setiap goresan dikerjakan sedetail mungkin dan tiap pengolahan menghabiskan waktu sekitar 1 hingga 3 hari atau seminggu. Produk yang dihasilkan memang sangat baik. Hasil pahatan pada relief dan kaligrafi terlihat memiliki estetika yang tinggi dan relatif tahan lama.

Larisnya pembeli pun tidak hanya berhenti sampai di situ. Selekasnya ia mendapatkan apresiasi atas hasil karyanya dari seorang pengusaha Malaysia. Dana sebesar Rp. 1,2 Milyar berani mereka keluarkan hanya untuk memesan sebuah Patung yang nantinya ditaruh pada sebuah kantor pemerintahan di Sarawak. Beberapa pemesanan kemudian datang dari berbagai Negara, seperti Amerika Serikat, Singapura, Inggris, dan Belanda.

Kini, hasil kerja keras dan kesabaran Ibu Mimik berhasil menggerakkan dan mengatasi pengangguran di desanya. Perekonomian warga sekitar meningkat. Usahanya kini lebih bergeliat dan mampu menggaji tiap pekerjanya yang bukan buruh, namun karyawan dengan jumlah sebanyak 60 orang lebih, serta rata-rata tiap bulan sudah terbiasa meraih laba bersih sebesar Rp. 200 juta. Untuk satu produk kreasinya yang paling mahal dibanderol hingga puluhan juta rupiah dan Rp. 50 ribu untuk hasil seni yang paling murah.

Blog: http://nuansaart.blogspot.com/


EmoticonEmoticon